Ragam Potensi Wisata Merauke


Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung-menyambung menjadi satu Itulah Indonesia....

Masih ingat lagu yang membanggakan itu? Lagu ciptaan R. Surarjo tersebut sering dinyanyikan tatkala kita duduk di bangku sekolah dulu. Sabang adalah kota di bagian paling Barat wilayah Indonesia, terletak di Pulau We, Nanggroe Aceh Darussalam. Sedangkan Merauke merupakan kota/kabupaten di wilayah paling Timur Indonesia, Provinsi Papua yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini (PNG).
Beberapa tahun lalu, lagu di atas, khususnya larik pertama, sempat "dikomplain" oleh Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze. Menurutnya, waktu terbit matahari di Merauke dua jam lebih awal dibandingkan dengan munculnya sang surya di bagian Barat wilayah Indonesia. Tetapi banyak orang menyebut bentang wilayah RI dari Sabang hingga Merauke, bukan sebaliknya.

Terlepas dari ungkapan tersebut, tentu lebih menyenangkan bila Anda melihat dari dekat kekayaan alam dan pesona Merauke. Mengunjungi Merauke, apalagi dari Jakarta, Anda harus siap menempuh perjalanan panjang dan transit di beberapa bandar udara.
Namun kepenatan itu berakhir ketika pesawat mendarat di Bandar Udara Mopah, Merauke. Lelah dan rasa kantuk akibat kurang tidur langsung lenyap ketika mendapati kamar hotel memiliki penyejuk ruangan. Sesuatu yang tak diduga dan terbayangkan dari awal.

Pikiran bakal tak bisa tidur nyenyak karena khawatir terkena malaria, mulai sirna. Mengingat tingkat kelembaban di Merauke cukup tinggi, berkisar 78-81 persen berdasarkan data di Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) setempat. Apalagi sekitar 75 persen kawasan Merauke masih diselimuti hutan yang cukup lebat.

Potensi Wisata
Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari 29 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua, belum termasuk 6 kabupaten baru hasil pemekaran wilayah yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal Desember lalu.

Bila di sebelah Timur Merauke berbatasan dengan PNG, maka di Utara berhadapan dengan Kabupaten Boven Digul dan Kabupaten Mappi. Sedangkan di bagian Barat dengan Kabupaten Asmat dan di Selatan terbentang Laut Arafura.

Dengan luas wilayah 45.071 kilometer persegi, Kabupaten Merauke memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Sementara pariwisata dan budaya merupakan salah satu potensi yang turut mendukung. Sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan merupakan sektor-sektor unggulan dan prospektif.

Secara umum potensi wisata di Merauke dapat dipilah-pilah berdasarkan wisata alam, sejarah, dan budaya. Wisata alam meliputi pantai-pantai di bagian selatan, taman nasional, suaka margasatwa atau cagar alam, dan penangkaran buaya.

Wisata sejarah antara lain melihat Tugu Pepera yang menceritakan kembalinya Irian Barat ke pangkuan RI. Ada juga tugu peringatan masuknya agama Katolik di Merauke. Obyek wisata lainnya Tugu Kembar yang hanya terdapat di Sabang dan Merauke.

Untuk wisata budaya dapat Anda saksikan pada waktu-waktu tertentu atau khusus saat upacara adat atau menyambut tamu negara dan tamu penting yang datang ke Merauke. Di Distrik Kimaam setiap bulan Agustus kabarnya juga diadakan Festival Dambu yang menampilkan tari dan gulat tradisional.

Distrik Kimaam merupakan lokasi terjauh yang dapat dicapai dari Kota Merauke. Setidaknya dibutuhkan waktu 45 menit dengan pesawat perintis atau 12 jam dengan kapal motor. Belum ada rute melalui jalan darat.

Rumah Semut

Topografi Merauke umumnya datar dan berawa di sepanjang pantai. Pantai selatannya dibentuk oleh hutan sedimen, tergolong endapan aluvium. Di beberapa tempat tanahnya mirip tanah rawa seperti lumpur yang berwarna abu-abu. Karena berdataran rendah, jangan berharap Anda melihat gunung di sana.

Pantai yang cukup dikenal Pantai Lampu Satu di Kampung Imbuti, sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Merauke. Diberi nama Lampu lantaran di sana ada mercusuar yang tegak berdiri menghadap ke laut. Di pantai dengan hamparan pasir sangat panjang ini, Anda bisa menyaksikan matahari tenggelam (sunset).

Di pantai ini Anda dapat menyaksikan kapal-kapal kayu pencari ikan berlabuh. Lautnya menjadi tempat para nelayan mencari ikan. Beberapa anak kecil asyik bermain pasir dan sebagian bermain sepak bola.

Kondisi serupa juga tampak di Pantai Natsai atau kadang disebut Pantai Wendu karena terletak di Kelurahan Wendu. Berjarak kurang lebih 25 kilometer dari pusat kota, pantai ini bisa dibilang pantai mati. Nyaris tak ada orang dan kegiatan apapun di lokasi ini. Beberapa pondok seadanya yang masih berdiri tampaknya telah lama ditinggal pemiliknya. Di pantai ini ada jajaran pohon nyiur yang melambai-lambai tertiup angin.

Selain pantai, obyek wisata alam yang cukup terkenal dan diminati adalah Taman Nasional (TN) Wasur dan sebagian kecil ke Cagar Alam Kumbe. Para pengunjung biasanya turis dan peneliti yang berasal dari luar Merauke. Jaraknya cukup jauh dari Kota Merauke dan belum ada angkutan umum yang melintas. Kendati dari Kota Merauke jaraknya cuma 15 kilometer, dibutuhkan waktu kira-kira 1 jam untuk mencapai TN Wasur.

Luas TN Wasur 413.810 hektar. Penetapan Wasur sebagai Taman Nasional dikukuhkan lewat Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 448/Menhut-VI/90 tertanggal 6 Maret 1990. Di dalam kawasan TN ini terdapat berbagai jenis fauna dan flora yang termasuk langka dan hanya terdapat di Papua. Beberapa satwa di antaranya adalah Burung Kasuari (Casuarius galeatus), Cenderawasih (Paradisidae), dan Kanguru yang berukuran lebih kecil dibanding kangguru Australia (Marcropus). Dari beberapa jenis kanguru, yang sering ditemui adalah kanguru tanah (Thyloyale brunii).

Sepanjang perjalanan melalui TN Wasur, Anda dapat melihat gundukan-gundukan tanah setinggi 3-5 meter di tepi jalan. Itu adalah rumah-rumah semut yang dibangun selama bertahun-tahun. Penduduk di sana menyebutnya Musamus. Rumah semut ini menjadi simbol semangat bagi masyarakat Merauke.

Tugu Kembar

Obyek wisata sejarah Merauke umumnya berupa monumen atau tugu yang berkaitan dengan peristiwa tertentu, seperti Tugu Pepera yang dibangun pada 17 September 1969 untuk memperingati bersatunya wilayah Irian Barat (sekarang Papua) ke negara Indonesia.

Ada juga tugu peringatan yang berhubungan dengan agama, yaitu 100 tahun masuknya agama Katolik di Merauke (pada 14 Agustus 1905 misionaris Katolik masuk ke Merauke). Sebagian besar warga Merauke beragama Katolik dan Kristen Protestan. Jumlah penduduk diperkirakan mencapai 180.000 jiwa (hasil sensus pada tahun 2005 berjumlah hampir 174.000 orang).


Sewaktu Irian Barat masih dibawah kendali Pemerintah Hindia Belanda, Indonesia menerjunkan sejumlah pasukan untuk merebutnya, termasuk di Merauke yang dipimpin oleh (saat itu) Mayor LB Moerdani (belakangan antara lain menjadi Panglima ABRI). Tepatnya pada 4 Juni 1962. Untuk mengenang peristiwa pendaratan itu dibuatlah Tugu LB Moerdani oleh Pemerintah Daerah Merauke. Obyek wisata ini terletak di Distrik Tanah Miring, kurang lebih 25 kilometer dari Kota Merauke.

Selain itu ada Tugu Sabang-Merauke, tugu kembaran yang hanya terdapat di Sabang dan Merauke. Bentuknya yang sama menggambarkan luas wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Tugu yang masuk ke dalam Distrik Sota ini berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Merauke. Di dekat tugu berdiri pos yang dijaga oleh personil TNI. Tempat yang dulu sepi kini berubah menjadi ramai karena di sekitarnya berjejer warung-warung makanan yang dikelola oleh para pendatang, umumnya berasal dari Pulau Jawa.

Tak jauh dari Tugu Sabang-Merauke, kurang lebih 500 meter, berdiri sebuah tugu yang merupakan garis batas Indonesia dan PNG. Tugu setinggi kira-kira 1,6 meter ini diresmikan pada November 1983. Batas tanda ditetapkan dengan koordinat posisi lintang selatan 8 derajat 25' 45" dan bujur timur 141 derajat 01' 10". Kawasan setelah tugu sebenarnya merupakan daerah tak bertuan (no-man's land) namun sering digunakan pelintas batas sebagai jalan setapak untuk kegiatan ekonomi.

Daging Rusa

Keramaian di Kota Merauke mungkin baru bisa disejajarkan dengan kondisi kota kecamatan di Pulau Jawa. Hampir seluruh kegiatan usaha masyarakat dipusatkan atau berada di sepanjang Jalan Raya Mandala yang panjang, selain di pasar tradisional. Bank, pasar swalayan, toko elektronik, hotel, rumah atau tempat jajanan dapat ditemui di sini. Bahkan gerai-gerai penjual telepon selular dan pulsa mudah dijumpai.

Khusus untuk rumah makan Anda akan sedikit kesulitan menikmati daging sapi atau kerbau. Masakan atau makanan yang menggunakan daging sebagai bahan utamanya sering dihidangkan berupa daging rusa. Harga daging sapi atau kerbau yang lebih tinggi merupakan salah satu penyebab. Namun demikian, bukankah ini menambah pengalaman wisata kuliner Anda?

Beberapa rumah di jalan kecil (sekitarnya) juga dimanfaatkan sebagai sentra kerajinan tangan dan oleh-oleh. Tas, sepatu, ikat pinggang, dan dompet yang dibuat dari kulit satwa, atau dendeng rusa, misalnya. Karena keaslian bahan dan kualitas pembuatan yang baik, seorang teman berniat akan memborong dalam jumlah banyak dan menjualnya kembali di Jakarta dengan harga lebih tinggi.

Ada yang tidak lazim dalam berusaha di sini, sesuatu yang sulit terjadi di daerah lain. Toko dan tempat-tempat usaha nyaris seluruhnya ditutup pada pukul 12-13 dan dibuka kembali pada pukul 17-18 WIT. Dan ini berlaku tiap hari. Tak diketahui dengan pasti sejak kapan dan kenapa ini dilakukan. Begitu juga dengan angkutan umum dalam kota. Tarifnya Rp 2.500 per orang. Tetapi trayeknya bisa berubah mengikuti keinginan sejumlah penumpang ke suatu lokasi di luar jalur utama. Bayangkan kalau ada 1-2 orang lain di dalamnya yang tergesa-gesa namun mesti ikut mengantar.

Jalan di ibu kota kabupaten dan sekitarnya layak dinikmati dan mulus. Barangkali yang patut dibanggakan adalah dipasangnya sebuah jembatan rangka baja sepanjang 565 meter di atas Sungai Maro. Kira-kira 7 kilometer dari pusat kota. Dari atas jembatan ini kita dapat menyaksikan matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset).

Jembatan ini berperan sangat penting bagi mobilisasi warga, karena menghubungkan beberapa distrik sekaligus seperti Kumbe, Semangga, Jagebob, dan Tanah Miring. Sekadar mengingatkan, di distrik terakhir ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan sempat melakukan panen raya padi musim tanam 2005/2006 di lahan seluas 4.700 hektar.

Tips Perjalanan

Nama Merauke berasal dari ungkapan "Maro ka ehe liki" yang berarti sungai ini bernama Maro. Kebetulan Kota Merauke sendiri terletak di tepi Sungai Maro. Melalui perjalanan waktu sebutan Maroke atau Meroke akhirnya berubah menjadi Merauke.

Hingga kini baru satu maskapai penerbangan nasional yaitu Merpati yang melakukan penerbangan menuju ke Merauke dari Jakarta dan kota-kota tempat transit. Lainnya hanya sampai di Jayapura atau Mimika (Kabupaten Timika). Namun demikian, dari kedua kota itu ada juga penerbangan ke Merauke.

Di luar waktu transit yang berbeda-beda, lama penerbangan dari Jakarta- Merauke kira-kira 7-8 jam. Sebaliknya, dari Merauke-Jakarta bisa lebih cepat sampai karena tidak transit di Biak. Selain dengan pesawat udara, Anda juga dapat menggunakan angkutan kapal laut. Kabarnya, hanya ada satu kali dalam sebulan, itu pun berangkat dari Surabaya. Sedikitnya diperlukan waktu 9 hari tiba di Merauke bila cuaca bersahabat.

Untuk penginapan banyak pilihan hotel yang memadai dengan harga bervariasi. Setidaknya ada 9 hotel yang sebagian besar terletak di Jalan Raya Mandala. Satu hotel milik pemerintah daerah yang terletak di Jalan Trikora sering menjadi pilihan.

Begitu juga untuk urusan perut. Tak sulit mencari tempat makan yang menunya beragam baik masakan Jawa, Cina, Padang atau makanan Indonesia lainnya. Anda juga dapat menyicipi makanan khas Papua seperti sagu sep dan papeda di restoran tertentu.

Anda bisa menyewa kendaraan roda dua atau empat untuk keliling kota Merauke. Angkutan umum biasanya hanya beroperasi di dalam Kota Merauke. Alternatif lain, mengontak agen dan biro perjalanan setempat.
READ MORE - Ragam Potensi Wisata Merauke
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Keajaiban Lebah Madu



Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl, 16:68)




Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.



Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut. Manusia tak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah. Fenomena ini membuktikan bahwa lebah diberi petunjuk melalui “ilham” dari Allah swt sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 68 di atas.
Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur'an:


Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16: 69)



Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga yang mungil ini?
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.
Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh sama sekali. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya.
READ MORE - Keajaiban Lebah Madu
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

The Real Cerpen

Laptop?

Kapan Aku Memilikinya ?

Kupaksakan diriku untuk tidak tidur, tapi rasa kantuk ini tak bisa ditahan lagi. Ku rebahkan kepalaku di atas guling yang membujur di atas kasur. Mataku mulai lelah dan mengatup semakin menutup, kubiarkan majalah yang ku baca tadi tergeletak begitu saja. Sedang mataku merem melek menahan kantuk, akhirnya aku terpejam juga. Tapi tak lama aku melonjak juga setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 14.00. Aku segera berlari keluar menuju konter samping rumah, hari ini aku ada rencana ngetik, mumpung waktu luang, agar otakku tidak penat dengan ketegangan pelajaran yang sering sekali membuatku pusing. Ku raih sebuah majalah yang tergolek tak berdaya di ujung kasur dan sebuah diary berwarna biru serta sebuah flash disk berwarna hitam yang memuat semua data-dataku.

Ku percepat langkahku, akan sang waktu tak terus memburu. Segera ku nyalakan computer dan mulai mengetik, satu demi satu kata bermunculan, kalimat demi kalimat berangkaian, paragraph mulai tersusun rapid an sekejap kemudian aku telah membuat karangan cerpen sebanyak tiga halaman, Cuma sedikit ya??? Ngetikku kurang lancer dan cepat, selain itu harus ngetik sambil ngarang, jadi harus super konsentrasi agar rangkaian ceritanya tidak berantakan. Ku baca karanganku berulang-ulang. Cak Ari yang duduk di depan meja sebelah almari kaca yang di dalamnya tertata aksesoris hp, tak berkomentar. Hanya diam dan sibuk dengan hp-hpnya. Aku tahu cak Ari tidak memiliki jiwa seorang cerpenis atau jiwa yang suka menghayati sebuah puisi. Walau pekerjaannya sebagai pegawai rental, dia tidak pernah memberriku nasehat atau kritikan tentang tulisanku, meskipun kami mengetik dalam waktu yang bersamaan dengan computer yang berbeda, dia tidak pernah member tanggapan sedikitpun, hanya melirik sekilas kemudian kembali kepekerjaannya semula.

Aku terus berfikir untuk menyelesaikan tulisanku, rencananya besok pagi aku akan mengirimkan tiga tulisan sekaligus pada tiga majalah yang berbeda. Bukan karena iming-iming honornya, tapi kebanggaan tersendiri ketika aku melihat salah satu tulisanku dimuat. Aku ingin buktikan pada dunia bahwa dengan sebatang pena, Ku dapat mengukir masa depan, mencari jati diri. Siapakah aku? Aku masih hanyut dalam anganku, tiba-tiba Cak Ari membawaku ke permukaan.

“Bisa naik motor Us?” aku tertawa, mendengar pertanyaannya yang aneh.

“Kenapa Cak? Emang ada perlu, kapan? Ya bisa sih, tapi takut. Takut jatuh, takut nabrak, ya emang intinya aku emang gak bisa or takut naik motor.” Jelasku panjang lebar, yang dijelasin hanya nyengir. Ku tinggalkan tulisanku sejenak, dan membalikkan badan kea rah meja panjang yang ada di konter.

“Wah, dah gak zamannya lagi anak gadis nggak bisa naik motor. Mau tak ajarin?” tawar Cak Ari. Aku ngangguk. Aku emang ingin sekali belajar naik motor dan mengendarainya, tapi bapak melarangku. Tidak tahu alasannya, tapi pastinya aku tidak diizinkan naik motor.

“Mau Cak! Kapan? Sekarang?” Sergapku, Cak Ari nyengir lagi. Kali ini lebih lucu.

“Ya kapan-kapan, aku kan mau pulang.” Jawab Cak Ari sambil mengeluarkan sebuah celana hitam dari tas kerjanya.

“Kenapa kamu nggak belajar naik motor? Kan bisa ke mana-mana nggak perlu jalan kaki, apa biar nggak minta dibeli’in motor?”

“Nggak Cak, bapak melarangku, nggak diijinin. Dari empat saudara perempuanku hanya stu yang bisa naik motor. Mungkin kalau aku bisa naik motor bapak takut aku jadi sering keluar rumah.”

“Lha iya, biar kamu nggak minta dibeliin motor.” Cak Ari masih ngeyel.

“Di rumahmu ada berapa motor? Punya siapa?” sambungnya lagi.

“Satu. Punya kakak.”

“Cuma satukan? Punya kakakmu lagi. Nah, kalau kamu bisa naik motor kamu pasti minta untuk dibelikan motor sendiri. Makanya kamu dilarang.”

“Iya juga ya, tapi bapak kan nggak pengen aku sering-sering di luar rumah Cak, bapak pengen aku duduk manis dalam rumah seperti anak gadis lainnya. Aku tidak memiliki keinginan untuk dibelikan motor, aku lebih berharap bapak membelikan aku sebuah computer sehingga aku tak ke mana-mana, tetap berada dalam rumah tapi masih bisa berkarya dan nggak pinjam computer konter terus.” Ucapku berapi-api.

“Kenapa nggak beli aja? Kan murah dari pada motor.” kata Cak Ari.

“Tapi lebih enak lagi kalau beli laptop agar lebih mudah, dimana saja bisa dipakai. Dan nggak terlalu membebani.” Laptop? Apa nggak terlalu muluk-muluk? Komputer saja bapak nggak bisa membelikan, untuk hidup sehari-hari saja masih sering hutang tetangga kalau belum panen, dan sekolah ku saja masih susah bayarnya. Trus beli laptop, apa aku nggak salah? Mungkin aku hanya sekedar bermimpi untuk itu. Dulu, bapak pernah berjanji akan membelikan aku sebuah computer, sejak seminggu setelah ibu tiada, ini dilakukannya supaya aku tidak meninggalkannya, agar aku tidak minta pindah sekolah keluar kota. Tapi aku tidak ammpu menagihnya, apalagi saat ini kondisi keuangan semakin menipis dengan bertambahnya anggota keluarga kami, masih ada tiga keponakan lagi yang juga sama-sama masih sekolah dan membutuhkan biaya. Kejam, kelihatannya kalau aku hanya mementingkan keadaanku sendiri tanpa amu berbagi dengan mereka, akupun tak sampai hatimelakukannya. Masih ada cara yang lain agar aku dapat memiliki laptop itu, namun apa yang harus aku lakukan? Apa dengan menulis aku akan dapat memiliki sebuah laptop sederhana yang bisa membantuku untuk terus berkarya dengan menuangkan ide dalam cerita? Kira-kira berapa harga satu laptop?

“Cak kira-kira berapa harga satu unit laptop?” tanyaku semangat agar aku bisa menerka-nerka berapa tulisan yang harus aku buat agar bisa membeli satu laptop.

“Ya kira-kira seharga satu ekor sapi.” Jawab Cak Ari sambil melenggang ke belakang konter, aku melotot. Satu ekor sapi? Yang benar saja, ya kalau sapinya masih kecil (anak sapi) paling banter satu atau dua juta, lha kalau sapinya udah gede? Trus berapa harganya? 1, 2, 3, …… aku mulai menghitung berapa banyak kali aku harus membuat tulisan agar bisa membeli sebuah laptop. Kira-kira sebanyak 50 judul tulisan yang harus aku buat. Semoga aku dapay mewujudkan keinginanku itu. Amin…..

“Yang Cuma satu juta juga ada.” Atwar Cak Ari. Nampaknya mulai hari ini aku harus lebih rajin menulis agar aku segera dapat emmbeli laptop itu dengan uang hasil kerjaku sendiri tanpa harus menyulitkan bapak atau siapapun. Aku hanya butuh doa dari bapak dan semuanya agar cita-citaku dan keinginanku terwujud. Amin… … … … … Laptop, kapan aku memilikinnya ????????
READ MORE - The Real Cerpen
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Keagungan dan Kuasa Allah SWT

Pemuda Jalanan Meninggal Dalam Sujud










Seperti biasa, usai shalat maghrib beberapa pemuda berkumpul di dalam mesjid. Mereka membicarakan tentang nikmat-nikmat Allah Swt., tentang tujuan hidup, tentang bekal mati dan tentang perjuangan untuk tegaknya agama Allah Swt. di muka bumi ini. Bagi mereka rutinitas ini adalah seperti makanan yang dibutuhkan seorang musafir ketika melintasi padang sahara yang luas. Atau ibarat obat bagi orang yang sedang sakit atau ibarat suplemen tambahan untuk menjaga stamina tubuh.

Mereka terlihat masih muda dengan semangat membara yang masih mengisi ruang jiwa mereka. Namun wajah mereka mengesankan bahwa mereka sedang memikirkan suatu perkara yang berat, ya…, mereka sedang memikirkan bagaimana hidayah Islam ini sampai ke seantero dunia, sehingga tidak ada satupun manusia yang meninggalkan dunia ini kecuali ia dalam keadaan beriman.

Mereka adalah pemuda yang tangguh, sabar dan kuat keyakinan pada Allah Swt.. Akhlak mereka patut dipuji, kata-kata mereka selalu menyentuh hati dan sikap mereka mencontoh akhlaknya Nabi.
Setelah lebih kurang seperempat jam, mereka mulai menentukan beberapa orang untuk keluar berkunjung kerumah-rumah kaum muslimin. Salah seorang dari mereka berkata, “Di persimpangan jalan ke arah halte, ada seorang pemuda yang suka mengganggu dan menertawakan kita setiap kali kita lewat ditempat itu. Ini sudah terjadi 2 kali. Setiap kali lewat, kita tidak menghiraukan sikap dan kata-katanya. Bagaimana kalau kesempatan kali ini, kita coba dekati ia, kita bicara padanya dengan baik-baik, lembut dan sopan dan sedapat mungkin kita ajak ia ke Mesjid”. “Usulan yang bagus,” salah seorang dari mereka menanggapi. ”Kita mohon pada Allah Swt. agar membuka hati pemuda tersebut untuk mau mendengarkan kata-kata kita,” ia melanjutkan.
“Baiklah, sebelum keluar mari kita berdo`a pada Allah Swt. dengan penuh tadharru` dan berharap, moga Allah Swt. menjadikan setiap langkah kita kebaikan dan sebab diberinya orang lain hidayah,” semuanyapun mengamini.

Mereka keluar dari mesjid dan lidah mereka tak henti menyebut asma Allah Swt.. Hati mereka penuh dengan harapan agar Allah Swt. membukakan hati pemuda tersebut untuk mau mendengarkan kata-kata mereka kali ini. Dan seperti biasa, pemuda jalanan itu lagi nongkrong ditempat tersebut.

Sebelum salah seorang dari mereka yang keluar mulai menegur, pemuda jalanan itu sudah mulai menertawakan dan mencemooh. Ia berani karena bersamanya pemuda-pemuda yang lain. Salah seorang dari mereka yang keluar dari mesjid, mulai mendekati si pemuda, ia duduk disampingnya dan yang lain sibuk dengan do`a didalam hati dan lidah mereka tak hentinya melantunkan zikir pada Allah Swt., beristighfar dan bershalawat pada Rasulullah Saw.

Akhirnya si pemuda bersedia diajak ke mesjid walau pada awalnya ia agak keberatan. Tapi karena Allah Swt. jualah dan juga kepiawaian berbicara salah seorang dari mereka yang keluar dari mesjid, hati pemuda itupun tersentuh juga.

Dalam perjalanan ke mesjid si pemuda meminta ma`af atas sikapnya selama ini. Ia menyesal dengan tindakannya yang tidak baik tersebut. Sesampai di mesjid, si pemuda disuruh untuk berwudhuk dahulu, tapi ia masih berdiri dan tidak beranjak menuju ke tempat wudhuk. Ia berkata, “Saya sudah lupa cara berwudhuk, tolong ajarkan saya caranya.” Kemudian salah seorang dari mereka mengajarkan pemuda tadi berwudhuk. Usai berwudhuk ia disuruh shalat, tapi ia kembali berkata, “Ma`af saya sudah lama tidak shalat, sehingga saya sekarang tidak tahu bagaimana gerakannya dan apa saja bacaannya.”

Kemudian salah seorang dari mereka memimpin shalat untuk mengajarkan tata cara dan bacaan shalat. Pada saat sujud terakhir, si pemuda belum bangun dari sujudnya, dugaan yang mengajarkan shalat bahwa ia sedang berdo`a panjang menyesali perbuatan dan dosanya selama ini. Setelah mengucapkan salam, si pemuda belum juga bangun, dan ketika digerak-gerikkan badannya, ternyata ia telah meninggal dunia.

* * *

Apa ibrah yang bisa kita ambil dari kisah diatas? Betapa kematian datang dengan tiba-tiba. Tanpa ada satupun yang bisa menduga dan mengetahuinya. Dan betapa dakwah itu dapat menyelamatkan seseorang dari api neraka. Dan kalaulah pemuda–pemuda soleh tadi tidak mendatangi si pemuda jalanan dan pemuda jalanan itu dalam ketentuan taqdirnya meninggal pada saat itu, tentu meninggalnya dalam keadaan yang tidak diridhai Allah Swt.. Namun, Allah Swt. telah menjadikan mereka sebab si pemuda jalanan meninggal dalam keadaan sedang bersujud.

READ MORE - Keagungan dan Kuasa Allah SWT
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS